Sabtu, 27 Juli 2013

Kemenkeu: Berbahaya Kalau Investasi Kita Turun




Kemenkeu: Berbahaya Kalau Investasi Kita Turun
Kemenkeu: Berbahaya Kalau Investasi Kita Turun





nilai investasi yang turun dapat mengganggu target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pada angka di atas enam persen, kata pelaksana tugas kepala badan kebijakan fiskal kementerian keuangan bambang brodjonegoro.
"berbahaya kalau investasi kita turun, karena kalau ekspor turun, kita harus bisa kompensasi dengan fdi dan investasi lainnya dalam bentuk belanja modal pemerintah atau bumn yang lebih besar," ujarnya di jakarta, sabtu (27/7/2013).
     bambang mengatakan, untuk menjaga agar sektor investasi tetap kompetitif, maka pemerintah berupaya melakukan relaksasi atau pelonggaran aturan atas insentif perpajakan, sebagai upaya menarik minat investor.
     upaya revisi peraturan tersebut dilakukan pada insentif pembebasan pajak (tax holiday) dalam hal minimal investasi dari saat ini sebesar rp1 triliun dan batas pemberian insentif tersebut, yang akan diberikan lebih lama untuk sektor tertentu.
     "perubahannya bukan secara keseluruhan, tapi sektor tertentu.
kita lihat apakah rp 750 miliar atau rp 500 miliar, tapi tidak di bawah rp 500 miliar.
sektor lain ada yang tetap rp1 triliun tapi waktunya diperpanjang, sekarang 10 tahun, paling jauh 15 tahun," ujarnya.
     selain itu, pemerintah berupaya mempermudah prosedur keringanan pajak (tax allowance) dengan menekankan adanya kepastian untuk membayar pajak bagi investor (tax clearance) bukan audit pajak (tax audit).
     namun, bambang mengakui efektivitas pemberian insentif ini baru akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan, sehingga untuk 2014, pemerintah masih berharap pada kinerja penanaman modal asing (fdi) dalam menjaga sektor investasi.
     "misalnya insentif berlaku 2014, pabriknya itu kan baru mau bikin.
dampak insentif mungkin baru terasa tiga-empat tahun ke depan, jadi agak sulit dibayangkan berefek pada 2014," ujarnya.
     saat ini, pemerintah berupaya menahan angka pertumbuhan diatas enam persen, dengan menjaga konsumsi rumah tangga dan investasi, sebagai antisipasi terhadap pelemahan ekspor yang masih terjadi akibat krisis di negara maju.
     dalam apbn-perubahan 2013, asumsi pertumbuhan ekonomi ditetapkan sebesar 6,3 persen.
sedangkan, pemerintah menetapkan kisaran asumsi pertumbuhan sebesar 6,4 persen-6,9 persen dalam apbn 2014.
     sementara, bank dunia telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi indonesia pada 2013 dari sebelumnya sebesar 6,2 persen menjadi 5,9 persen akibat masih ada pelemahan konsumsi domestik dan penurunan ekspor.













editor : heru margianto




























berita terkait

perusahaan farmasi jerman investasi rp 1 triliun di indonesia
jcr pertahankan peringkat investasi indonesia
realisasi investasi semester i mencapai rp 192,8 triliun
tarik investor, ri obral insentif
11 investor asing akan tanamkan modal di indonesia







topik pilihan:



formula 1 hongaria



chelsea fc asia tour 2013



kpk tangkap staf hotma sitompul



bilik asmara lapas cipinang



gebrakan jokowi-basuki



geliat politik jelang 2014










berita pilihan







"si buruk rupa" yang menggoda













hindari bibir kering selama berpuasa













dapatkan voucher menginap di bali bagi pengguna indosat













ada foto "nakal" nikita mirzani sebelum pengeroyokan













istana beckingham dijual!









































































terpopuler + indeks




1
kppu duga gita wirjawan terlibat kartel bawang putih





2
rp 80.
000, mahalkah tarif ka bandara medan-kualanamu?





3
dituding terlibat kartel, mendag somasi kppu





4
rupiah melorot ke level paling rendah empat tahun





5
sukanto tanoto siapkan generasi kedua






















terbaru + indeks





kemenkeu: berbahaya kalau investasi kita turun









kelanjutan patungan usaha, yusuf mansur: pantengin twitter saya









danone dan starbucks kerja sama racik yogurt beku









ekonomi melemah, dahlan evaluasi proyek bumn









kecuali gitar jokowi, 41 barang gratifikasi diserahkan ke pemerintah







































































(function(){
var ox_u = 'http://ads4.
kompasads.
com/new2/www/delivery/al.
php?zoneid=90&layerstyle=simple&align=center&valign=top&padding=0&closetime=30&padding=0&shifth=-8&shiftv=40&closebutton=t&nobg=t&noborder=t';
if (document.
context) ox_u += '&context=' + escape(document.
context);
document.
write("");
})();
























































news

nasional

regional

megapolitan

internasional







olah raga

sains

edukasi

infografis

surat pembaca







ekonomi

bola

tekno

entertainment

otomotif

health







female

travel

properti

foto

video

forum













kompas gramedia digital group









grazera





kompasiana





kompaskarier.
com







midazz











scoop





urbanesia





gamesaku





makemac



































about us-

advertise-

policy-

pedoman media siber-

career-

contact us-

rss-

site map







©2008 - 2013 pt.
kompas cyber media (kompas gramedia digital group).
all rights reserved.


























































!function(d,s,id){var js,fjs=d.
getelementsbytagname(s)[0];if(!d.
getelementbyid(id)){js=d.
createelement(s);js.
id=id;js.
src="https://platform.
twitter.
com/widgets.
js";fjs.
parentnode.
insertbefore(js,fjs);}}(document,"script","twitter-wjs");


window.
___gcfg = {
lang: 'id'
};
(function() {
var po = document.
createelement('script'); po.
type = 'text/javascript'; po.
async = true;
po.
src = 'https://apis.
google.
com/js/plusone.
js';
var s = document.
getelementsbytagname('script')[0]; s.
parentnode.
insertbefore(po, s);
})();




//







jquery(document).
ready(function ($) {
$("#putartbox").
kompasartbox({
siteno : "26",
sectionid : "565",
articleid : "1041151",
nameutm : "bisniskeuangan",
nameid : "sartbox",
prevpermalink : "2013/07/27/1848479.
xml"
});
$.
ajax({
type:'get',
url:'http://api.
sharedcount.
com/?url=http://bisniskeuangan.
kompas.
com/read/2013/07/27/1848479/kemenkeu.
berbahaya.
kalau.
investasi.
kita.
turun',
datatype:'json',
beforesend: function(){
$(".
social-fb-count").
html('');
$(".
social-twitter-count").
html('');
},
success:function(result){
//console.
log(result.
facebook.
total_count);
if(result != null || result != undefined || result != '')
{
$(".
social-fb-count").
html(result.
facebook.
total_count);
$(".
social-twitter-count").
html(result.
twitter);
}
else
{
$(".
social-fb-count").
html(0);
$(".
social-twitter-count").
html(0);
}
}
});
});








$(function() {
$("a.
fn_register").
fancybox ({
'width' : 700
, 'height' : 550
, 'autoscale' : true
, 'transitionin' : 'over'
, 'transitionout' : 'over'
, 'type' : 'iframe'
, 'titleshow' : false
, 'shownavarrows' : false
});
$('a.
fn_login').
fancybox({
'autoscale': true
, 'transitionin': 'over'
, 'transitionout': 'over'
, 'type': 'iframe'
, 'width': 330
, 'height': 300
, 'titleshow' : false
, 'shownavarrows' : false
});
});










var _gaq = _gaq || [];

_gaq.
push(['a.
_setaccount', 'ua-3374285-20']);

_gaq.
push(['a.
_trackpageview']);

_gaq.
push(['a.
_trackpageloadtime']);

_gaq.
push(['b.
_setaccount', 'ua-3374285-1']);

_gaq.
push(['b.
_trackpageview']);

_gaq.
push(['b.
_trackpageloadtime']);

_gaq.
push(['d.
_setaccount', 'ua-9341640-16']);

_gaq.
push(['d.
_setdomainname', 'auto']);

_gaq.
push(['d.
_setallowlinker', true]);

_gaq.
push(['d.
_trackpageview']);

_gaq.
push(['d.
_trackpageloadtime']);





_gaq.
push(['c.
_setaccount', 'ua-3374285-9']);

_gaq.
push(['c.
_trackpageview']);

_gaq.
push(['c.
_trackpageloadtime']);



(function() {

var ga = document.
createelement('script'); ga.
type = 'text/javascript'; ga.
async = true;

ga.
src = ('https:' == document.
location.
protocol ? 'https://ssl' : 'http://www') + '.
google-analytics.
com/ga.
js';

var s = document.
getelementsbytagname('script')[0]; s.
parentnode.
insertbefore(ga, s);

})();













var _comscore = _comscore || [];

_comscore.
push({ c1: "2", c2: "8077308" });

(function() {

var s = document.
createelement("script"), el = document.
getelementsbytagname("script")[0]; s.
async = true;

s.
src = (document.
location.
protocol == "https:" ? "https://sb" : "http://b") + ".
scorecardresearch.
com/beacon.
js";

el.
parentnode.
insertbefore(s, el);

})();



















//-1?'https://id-ssl':'http://id-cdn')

+unescape('.
effectivemeasure.
net/em.
js%22%3e%3c/script%3e'));

})();

//]]>

















_atrk_opts = { atrk_acct:"ua8se1agtn00wa", domain:"kompas.
com",dynamic: true};

(function() { var as = document.
createelement('script'); as.
type = 'text/javascript'; as.
async = true; as.
src = " https://d31qbv1cthcecs.
cloudfront.
net/atrk.
js"; var s = document.
getelementsbytagname('script')[0];s.
parentnode.
insertbefore(as, s); })();
















/* s: cookies */
var cookies = {
init: function () {
var allcookies = document.
cookie.
split('; ');
for (var i=0;i= start_time.
gettime() && mydate.
gettime() = start_time.
gettime() && mydate.
gettime() = start_time.
gettime() && mydate.
gettime() = start_time.
gettime() && mydate.
gettime() = start_time.
gettime() && mydate.
gettime() = start_time.
gettime() && mydate.
gettime()


sumber: www[dot]kompas[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar