Dalam dua minggu terakhir, pengguna internet di Indonesia merasakan akses komunikasi data tersebut sangat lambat, bahkan sering putus di tengah jalan.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Sammy Pengerapan, akses yang lambat itu karena kapasitas jaringan backbone yang ada sudah tidak bisa menampung kebutuhan bandwidth pengguna di Indonesia.
"Apalagi ditambah dengan putusnya sejumlah kabel di perairan Bangka Belitung. Ini mengurangi kapasitas sangat signifikan, sehingga wajar bila akses internet dari semua operator terkena imbasnya," katanya kepada merdeka.com, Senin (8/8).
Menurut dia, kurangnya kapasitas internet ini sangat berpengaruh pada pemberian layanan internet service provider (ISP) kepada pelanggannya, dan menyebabkan banyak pelanggan ISP yang menjadi anggota APJII mengeluhkan leletnya akses akhir-akhir ini.
Sammy berharap perlu adanya dukungan operator dan pemerintah untuk membangun jaringan backbone baru guna mengatasi kekurangan bandwidth di Indonesia. Operator dan Kominfo, tambahnya, juga perlu menjalin kerja sama dengan aparat terkait guna menjaga kabel optik di dalam laut.
Berdasarkan data APJII, jumlah pengguna internet di Indonesia hingga akhir tahun lalu saja sudah mencapai 65 juta orang, dan akhir tahun ini diprediksi mencapai 80 juta orang. Jumlah itu belum termasuk pengguna ponsel yang juga memanfaatkan bandwidth internet yang saat ini jumlahnya mencapai 220 juta pelanggan.
Kominfo sendiri sebenarnya sudah melakukan koordinasi untuk melindungi kabel laut, terutama di perairan Bangka Belitung yang menurut Kepala Pusat Informasi dan Humas Kominfo Gatot S. Dewa Broto sudah enam kali dicuri sejak tahun lalu.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pemda setempat, pihak aparat AL, polisi air, dan Balmon setempat guna mengurangi kasus pencurian kabel optik di lokasi tersebut," ujarnya
sumber : http://www.merdeka.com/teknologi/inilah-penyebab-leletnya-akses-internet-dua-pekan-terakhir.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar